Cepat Ramah dan Berkualitas. Maria Theresia Ika Pratiwi, Drg. Sp.KGA. Spesialis Gigi dan Mulut Anak. Pagi 10:00 - 12:00
Berikut adalah daftar tarif kamar rawat inap di berbagai Rumah Sakit yang ada di Indonesia, Malaysia dan Singapore. Daftar tarif ini dapat Anda gunakan sebagai panduan pembelian maupun perencanaan upgrade plan dari produk asuransi kesehatan, agar dapat sesuai dengan Rumah Sakit yang kemungkinan akan Anda tuju jika harus terjadi perawatan rawat inap. Kami berharap Anda tidak harus membayar lebih dikarenakan plan asuransi kesehatan yang Anda miliki tidak sesuai dengan harapan Anda ketika dirawat inap di Rumah Sakit. Informasi harga kamar rumah sakit yang terdapat di ini bersifat sebagai sarana informasi dan bukan untuk tujuan komersial dan atau transaksi lainnya. Kami selalu berupaya untuk menampilkan informasi seakurat mungkin, tetapi kami tidak bertanggung jawab atas keterlambatan dalam memperbarui data atau informasi, atau atas segala kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan penggunaan informasi yang disajikan. Disarankan sebelum penentuan harga kamar rumah sakit agar konfirmasi ke rumah sakit dituju terlebih dahulu. Jika Anda belum memiliki Asuransi Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, silahkan kunjungi halaman Produk Asuransi Kesehatan. All Rights Reserved. Copyright ยฉ 2023 -
AnalisisLoyalitas Pasien Berdasarkan Kualitas Pelayanan di Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar. 2013. Hardi J. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Umum Dan Pasien Jamkesmas Terhadap Mutu Pelayanan Rawat Inap di RSUD Pasaman Barat Tahun 2010. Tesis.
Tentang RS Bhayangkara Makassar berdiri pada tahun 1965 yang terletak di wilayah Makassar. RS Bhayangkara Makassar berdiri dibawah naungan Polisi Republik Indonesia. Rumah Sakit Bhayangkara Makassar terdapat layanan Poliklinik Saraf, Paru, Kandungan & Kebidanan, Kulit & Kelamin, Kejiwaan, Jantung & Pembuluh Darah, Anestesi, THT, Umum, Bedah, Penyakit Dalam dan BersalinUnit Gawat Darurat UGDInstalasi LaboratoriumFarmasiInstalasi Rawat InapDokter dr. Abadi Aman, Sp. Kandungan & Kebidanan 20 tahun dr. Fajar Amansyah, FINASIM Sp. Penyakit Dalam 15 tahun dr. Widyana Mulyamin, Sp. THT 15 tahun Lihat Semua Spesialisasi
ada2 kategori pasein yang dapat ditangani oleh bpjs yaitu pasien gawat darurat dan pasien bukan gawat darurat, alur rujuakan kedua jenis pasien bpjs tersebut bisa berbeda sebagai berikut: 1. Untuk pasien gawat darurat. Pasien gawat darurat adalah kondisi pasien yang harus segera mendapatkan pelayanan medis jika tidak ditolong maka kondisi
Tentang Rumah Sakit Bhayangkara Semarang didirikan pada tahun 2001, dibawah naungan Polisi Republik Indonesia POLRI. Rumah Sakit Bhayangkara Semarang memiliki Visi mewujudkan pelayanan yang profesional, unggul dan terpercaya oleh masyarakat. Dengan Misi meningkatkan pelayanan dengan kegiatan preemitif, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, kualitas dan kuantitas SDM, motivasi kinerja dan tingkat kesejahteraan, dan melaskanakan program pendidikan dan GiziInstalasi LaboratoriumFarmasiInstalasi Rawat InapInstalasi BedahDokter dr. Winres Sapto Priambodo, Sp. Anak 16 tahun dr. Lubena, Sp. Kandungan & Kebidanan 17 tahun dr. Hadi Sulistyanto, FINASIM., Sp. Penyakit Dalam 17 tahun Lihat Semua Spesialisasi
Viralvideo dugaan penolakan pasien di RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Terdengar suara perekam video keberatan karena petugas medis tidak bersedia melakukan rawat inap terhadap seorang pasien. Dari hasil penelusuran, peristiwa terjadi di IGD RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi, Minggu (17/7/2022) lalu. Kepala RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi menjelaskan saat itu datang
๏ปฟTentang Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar beroperasi sejak tahun 1968 yang berada dibawah naungan Polisi Republik Indonesia. RS Bhayangkara Denpasar memiliki Visi terwujudnya pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteran kepolisian yang lebih profesional dan modern. Dengan Misi mewujudkan pelayanan yang dipercaya oleh anggota Polri dan keluarga serta masyarakat umum, mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas, melaksanakan transparansi dan akuntabilitas anggaran, membina kemitraan dengan instansi terkait dan peningkatan kesejahteraan personel.
RSBhayangkara POLDA D.I. Yogyakarta: Biaya lasik mata mulai dari Rp10,5 juta; Biaya konsultasi dokter: Rp55 ribu; Jalan Raya Solo - Yogyakarta KM.14, Glondong, Tirtomartani, Kec. Kalasan, Yogyakarta Asuransi kesehatan penting untuk melindungi finansial dan aset-asetmu dari mahalnya tagihan rumah sakit, biaya rawat jalan, rawat inap
ArticlePDF AvailableAbstractPneumonia is an infectious disease in the lower respiratory tract that affects the lung tissue. Ceftriaxone and Gentamicin antibiotics are the most numerous and good for use in the treatment of pneumonia, but of the two antibiotics is not yet known the options for more cost effective treatment, so it needs to be done the cost effectiveness analysis in order to facilitate the selection of more cost-effective treatment options especially in toddler. This study aims to determine which therapies are more cost-effective than the use of antibiotics Ceftriaxone and Gentamicin in pneumonia patients in the January-December 2018 period in the Bhayangkara Manado Hospital using descriptive research methods with retrospective data collection. The sample in this study were 22 patients, 12 patients using ceftriaxone antibiotics and 10 patients using gentamicin antibiotics. The results showed that pneumonia treatment in infants using Ceftriaxone antibiotics was more cost-effective with ACER ceftriaxone value of Rp. 503,872 / day and ICER value of Rp. 145,588 / day. Keywords Antibiotics, CEA Cost-Effectiveness Analysis, Pharmacoeconomy, Toddler Pneumonia. ABSTRAKPneumonia merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yang mengenai jaringan paru. Antibiotik Seftriakson dan Gentamisim yang paling banyak dan baik untuk digunakan dalam pengobatan pneumonia, namun dari kedua antibiotik tersebut belum diketahui pilihan terapi yang lebih cost-effective, sehingga perlu dilakukan analisis efektivitas biaya agar dapat mempermudah dalam pemilihan alternatif pengobatan yang lebih cost-effective khususnya pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan terapi yang lebih cost-effective dari penggunaan antibiotik Seftriakson dan Gentamisin pada pasien pneumonia rawat inap periode Januari-Desember 2018 di Rumah Sakit Bhayangkara Manado dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 22 pasien yaitu 12 pasien menggunakan antibiotik Seftriakson dan 10 pasien menggunakan antibiotik Gentamisin. Hasil penelitian menunjukkan pengobatan pneumonia pada balita menggunakan antibiotik Seftriakson lebih cost-effective dengan nilai ACER seftriakson sebesar Rp. 503,872/hari dan nilai ICER sebesar Rp. Kata Kunci Pneumonia Balita, Antibiotik, CEA Cost-Effectiveness Analysis, Farmakoekonomi Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 968 ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PASIEN PNEUMONIA BALITA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Monica Dewi Lestari1, Gayatri Citraningtyas1, Hosea Jaya Edy 1 1Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Pneumonia is an infectious disease in the lower respiratory tract that affects the lung tissue. Ceftriaxone and Gentamicin antibiotics are the most numerous and good for use in the treatment of pneumonia, but of the two antibiotics is not yet known the options for more cost effective treatment, so it needs to be done the cost effectiveness analysis in order to facilitate the selection of more cost-effective treatment options especially in toddler. This study aims to determine which therapies are more cost-effective than the use of antibiotics Ceftriaxone and Gentamicin in pneumonia patients in the January-December 2018 period in the Bhayangkara Manado Hospital using descriptive research methods with retrospective data collection. The sample in this study were 22 patients, 12 patients using ceftriaxone antibiotics and 10 patients using gentamicin antibiotics. The results showed that pneumonia treatment in infants using Ceftriaxone antibiotics was more cost-effective with ACER ceftriaxone value of Rp. 503,872 / day and ICER value of Rp. 145,588 / day. Keywords Antibiotics, CEA Cost-Effectiveness Analysis, Pharmacoeconomy, Toddler Pneumonia. ABSTRAK Pneumonia merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yang mengenai jaringan paru. Antibiotik Seftriakson dan Gentamisim yang paling banyak dan baik untuk digunakan dalam pengobatan pneumonia, namun dari kedua antibiotik tersebut belum diketahui pilihan terapi yang lebih cost-effective, sehingga perlu dilakukan analisis efektivitas biaya agar dapat mempermudah dalam pemilihan alternatif pengobatan yang lebih cost-effective khususnya pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan terapi yang lebih cost-effective dari penggunaan antibiotik Seftriakson dan Gentamisin pada pasien pneumonia rawat inap periode Januari-Desember 2018 di Rumah Sakit Bhayangkara Manado dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 22 pasien yaitu 12 pasien menggunakan antibiotik Seftriakson dan 10 pasien menggunakan antibiotik Gentamisin. Hasil penelitian menunjukkan pengobatan pneumonia pada balita menggunakan antibiotik Seftriakson lebih cost-effective dengan nilai ACER seftriakson sebesar Rp. 503,872/hari dan nilai ICER sebesar Rp. Kata Kunci Pneumonia Balita, Antibiotik, CEA Cost-Effectiveness Analysis, Farmakoekonomi PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 969 PENDAHULUAN Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya angka kesakitan morbiditas dan angka kematian mortalitas terutama pada negara-negara berkembang salah satunya di Indonesia. Penyakit infeksi yang sering terjadi yaitu Pneumonia, Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan paru alveoli, disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia Depkes RI, 2015. Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2017 pneumonia menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian pada anak terutama pada umur < 5 tahun. Insiden pneumonia terbesar di Indonesia berada pada provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebanyak 6,38%. Anak-anak < 5 tahun lebih rentan terserang infeksi karena sistem imunnya yang belum matang dibandingkan dengan orang dewasa. Terapi antibiotik merupakan pengobatan yang paling banyak digunakan, terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri yang diderita oleh banyak orang Juwono, 2005. Menurut survei yang dilakukan di RS. Bhayangkara Manado, pasien pneumonia balita diberikan terapi antibiotik seftriakson dan gentamisin. Pengobatan pada beberapa pasien dengan diagnosa yang sama, tetapi memiliki terapi antibiotik yang berbeda menjadi masalah dalam pemilihan alternatif pengobatan yang efisien dalam efektivitas maupun biaya. Cost Effectiveness Analysis yang merupakan salah satu metode farmakoekonomi untuk memilih dan menilai program atau obat yang terbaik pada beberapa pilihan terapi dengan tujuan yang sama. Cara tersebut dilakukan untuk mengetahui pengobatan mana yang lebih cost-effective dari kedua alternatif pengobatan yang dipilih terutama pada pasien pneumonia Andayani, 2013. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado pada bulan Mei โ September 2019. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi penelitian ini adalah semua pasien pneumonia balita rawat inap yang menggunakan pengobatan terapi antibiotik Seftriakson atau Gentamisin periode Januari-Desember 2018. Sampel Sampel pada penelitian ini yaitu pasien rawat inap diagnosa terserang pneumonia di Rumah Sakit Bhayangkara Manado sampel harus memenuhi kriteria, sebagai berikut A. Kriteria Inklusi 1 Pasien pneumonia menggunakaan terapi antibiotik Seftriakson atau Gentamisin. 2 Pasien pneumonia yang pulang hanya jika PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 970 dinyatakan sembuh oleh dokter. B. Kriteria Eksklusi 1 Pasien pneumonia dengan penyakit penyerta. 2 Pasien pneumonia dengan data rekam medik tidak lengkap. Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari catatan rekam medik pasien serta perincian biaya medik langsung dibagian administrasi dan keuangan Rumah Sakit Bhayangkara Manado periode Januari - Desember 2018. Analisis Data Data di analisis secara deskriptif dan diuraikan dalam bentuk tabel. Setelah data terkumpulkan, dilakukan perhitungan biaya medik langsung biaya pengobatan pneumonia pada tiap-tiap pasien. Kemudian dijumlahkan sesuai terapi pengobatan lalu dihitung rata-ratanya. Data ini dapat digunakan menghitungkan rata-rata atau ACER dengan rumus sebagai berikut Keterangan RP = Rata-rata biaya pengobtan. Efektivitas = outcome efek terapi obat. Hasil dari CEA dapat disimpulkan dengan ICER Incremental Cost-Effectiveness Ratio seperti rumus dibawah ini ๎ซ๎ฅ๎ง๎ด ๎ต ๎ค๎
๎ฝ๎๎ฝ๎๎ฃ๎๏บ๎ด๎๏ป ๎ต ๎ค๎
๎ฝ๎๎ฝ๎๎ค๎๏บ๎ด๎๏ป๎ง๎๎๎๎๎ฃ๎ ๎ต ๎๎ง๎๎๎๎๎ค Keterangan Biaya A = Biaya terapi obat. Biaya B = Biaya pembanding. Efek A = Efek Terapi obat . Efek B = Efek Pembanding. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Angka Kejadian Pneumonia Penelitian ini dilakukan di Bangsal Anak Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Seluruh pasien Pneumonia balita yang dirawat inap di Bangsal anak selama periode Januari โ Desember 2018 berjumlah 150 pasien, dan berdasarkan kriteria inklusi diperoleh sampel sebanyak 22 pasien pneumonia balita. Tabel 1. Data Karakteristik Jenis Kelamin Pasien Pneumonia Balita di RS Bhayangkara Manado. Data pada Tabel 1 menunjukan pasien Pneumonia balita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 pasien 77% dan pada perempuan sebanyak 5 pasien 23%. Hal ini sejalan dengan penelitian Sunyataningkamto 2004 bahwa balita bejenis kelamin laki-laki lebih beresiko terserang pneumonia, hal ini disebabkan karena dimeter saluran ๎ฃ๎ฅ๎ง๎ด ๎ต ๎ค๎
๎ฝ๎๎ฝ๎๎ฒ๎๎๎ฝ๎๎ฝ๎๎ฝ๎๎๎ญ๎๎๎๎๎ฝ๎๎ฝ๎๎๏บ๎ด๎๏ป๎ง๎๎๎๎๎
๎๎
๎๎ฝ๎๎๏บ๎๎ฝ๎๎ฝ๎๎๎ฝ๎๎ฝ๎๎๎
๎๎ฝ๎๏ป PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 971 pernapasan anak laki-laki lebih kecil dibandingkan anak perempuan. Tabel 2. Data Karakteristik Umur Pasien Pneumonia Balita di RS Bhayangkara Manado. Data pada Tabel 2 ditemukan bahwa pasien dengan kelompok umur 0 - < 1 tahun lebih beresiko mengalami penyakit Pneumonia. Tingginya kejadian pneumonia yang menyerang rentang umur tersebut, disebabkan oleh imunitas yang belum sempurna. Anak dengan sistem imunitas yang belum sempurna menyebabkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi menjadi berkurang, sehigga anak mudah kerkena pneumonia Hapsari, 2007. Berdasarkan penelitian Sukar Agustina Lubis di indramayu bahwa semakin tinggi umur balita maka akan semakin kecil resiko terkena Analisis Efektivtas Biaya Perhitungan Biaya Medik Langsung menggunakan Seftriakson Tabel 3. Biaya Medik Langsung pasien Pneumonia balita rawat inap menggunakan terapi antibiotk Seftriakson di RS Bhayangkara Manado periode Januari โ Desember 2018. Total Direct Medical Cost Direct Medical Cost Per Pasien Perhitungan biaya medik langsung terdapat tiga komponen yaitu biaya pengobatan, biaya perawatan dan biaya laboratorium. Biaya pengobatan terdiri dari biaya obat dan biaya alat medis yang digunakan selama pasien dirawat inap, sedangkan biaya perawatan terdiri dari biaya akomodasi Rp. biaya visit dokter umum Rp ,biaya visit dokter spesialis Rp. PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 972 biaya tindakan medik seusai dengan perawatan selama di rawat inap dan biaya administrasi Rp. Biaya Berdasarkan data tabel 3, dapat dilihat total biaya medik langsung dengan biaya terkecil yaitu Rp. 2 . dan total biaya medik langsung terbesar yaitu Rp. Perbedaan biaya dikarenakan adanya perbedaan lama hari rawat inap di rumah sakit karena semakin lama pasien dirawat maka semakin besar pula biaya yang akan dikeluarkan. Total direct medical cost penggunaan terapi antibiotik Seftriakson ke-12 pasien yaitu sebesar Rp. dengan direct medical cost yaitu Rp. Biaya Medik Langsung menggunakan Gentamisin Tabel 4. Biaya Medik Langsung pasien Pneumonia balita rawat inap menggunakan terapi antibiotk Gentamisin di RS Bhayangkara Manado periode Januari โ Desember 2018 Berdasarkan data Tabel 4, total biaya medik langsung dengan total biaya terbesar Rp 2,922,595,- dan total biaya medik langsung terkecil Total direct medical cost penggunaan antibiotik Gentamisin dari ke-10 pasien yaitu sebesar dengan direct medical cost per pasien yaitu Perbedaan biaya medik langsung masing-masing pasien dikarenakan lama rawat inap di rumah sakit, semakin lama pasien dirawat semakin besar juga biaya yang harus dikeluarkan Direct Medical Cost Direct Medical Cost Per Pasien PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 973 3. Perhitungan Efektivitas Biaya Berdasarkan ACER๎ Tabel 5. Perhitungan ACER penggunaan seftriakson atau gentamisin pasien pneumonia balita di RS Bhayangkara Manado periode Januari โ Desember 2018 Rata-rata Direct Medical Cost Rp Rata-rata lama hari rawat inap EfektifitasEHari Data Tabel 5 menunjukkan hasil dari perhitungan direct medical cost per pasien yang dibagi rata-rat lama hari rawat inap didapat ACER dari penggunaan seftriakson atau gentamisin. Nilai ACER paling tinggi ditunjukan oleh antibiotik seftriakson yaitu sebesar Rp. 503,872,- dan nilai ACER yang paling rendah ialah antibiotik gentamisin yaitu sebesar Rp. 436,692,-. Berdasarkan data tabel 5, hasil lama perawatan pasien yang menggunakan terapi antibiotik seftriakson lebih singkat dibandingkan dengan pasien yang menggunakan terapi antibiotik gentamisin. Dilihat dari nilai ACER gentamisin yang lebih kecil dibanding nilai ACER seftriakson, hal ini dipengaruhi pemberian obat setiap hari pada pasien berbeda-beda, tetapi dilihat dari efektivitas lama rawat inap seftriakson memberikan efektivitas lebih tinggi dibandingkan efektivitas gentamisin, dimana efektivitas berbanding terbalik dengan lama rawat inap. Jika lama rawat inap lebih kecil maka obat tersebut memberikan efektivitas yang lebih tinggi. CEA bukan mengenai pengurangan biaya melainkan mengenai optimasi biaya yang dikeluarkan Andayani, 2013. Nilai ACER adalah biaya yang dikeluarkan pasien per hari selama perawatan. Dilihat dari nilai rata-rata direct medical cost seftriakson lebih murah di bandingkan dengan gentamisin. Tetapi dengan dilakukan perhitungan ICER Incremental Cost-Effectiveness Ratio dapat dilihat berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengurangi efektivitas lama perawatan pada pasien Pneumonia balita yang dirawat inap di Ruang Anak RS. Bhayangkara 6. Hasil Perhitungan ICER antibiotik Seftriakson atau Gentamisin untuk pasien Pneumonia balita di RS Bhayangkara Manado. Berdasarkan data Tabel 6, diperoleh nilai ICER yaitu Rp. Nilai ICER yang diperoleh merupakan besarnya biaya tambahan untuk memperoleh 1 hari pengurangan lama rawat inap pada pasien Pneumonia PHARMACONโ PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI, Volume 8 Nomor 4 November 2019 974 balita jika akan berpindah dari Gentamisin ke Seftriakson. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi yang lebih cost-effective antara penggunaan antibiotik Seftriakson atau Gentamisin pada pengobatan pneumonia balita di RS Bhayangkara Manado yaitu terapi dengan pemberian antibiotik seftriakson. Hal ini dapat dilihat dari nilai ACER seftriakson sebesar Rp. 503,872/hari dan Gentamisin sebesar dan nilai ICER sebesar Rp. SARAN Perlu dilakukan penelitian serupa dengan lokasi yang berbeda agar diketahui perbandingan biaya dan efektifitas antar antibiotik di daerah lain sehingga menambah referensi dalam pemilihan antibiotik yang efektif dari segi biaya dan efektifitas terapi. DAFTAR PUSTAKA Andayani, 2013. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Bursa Ilmu, Yogyakarta. Depkes RI. 2015. Profil Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta. Hapsari, B. 2007. Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Aditya Medika. Yogyakarta. Juwono, 2005. Terapi Antibiotik dalam Farmasi Klinik. PT. Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta. Juwono, R., Prayitno, A. 2005. Terapi Antibiotik. Dalam Farmasi Klinik, Ed Aslam PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Sunyataningkamto. 2004. The Rool Of Indoor Air Pollution And Other Factors In The Incidence Of Pneumonia In Under-Live Children. Paediatric Indonesia 44 1-2. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Kondisiruang Rawat Inap dan Rawat Jalan saat itu sangat sederhana, bangunan berdingding papan yang sudah tua dengan kapasitas rawat inap 40 tempat tidur. Pada awal pendiriannya, pelayanan kesehatan di RS TNIAD Salak Bogor hanya ditunjukan kepada anggota Militer dan Keluarganya, namun pada tahun 1960 atas petunjuk Dari Kepala Staf Angkatan
Tentang Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak mulai beroperasi pada tahun 2002 dibawah naungan Polisi Republik Indonesia. Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak memiliki Visi terwujudnya pelayanan kedokteran kepolisianyang prima sehingga menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat POLRI di Kalimantan Barat. Dengan Misi memberikan pelayanan kesehatan dengan tanggap, handal dan objektif kepada pasien dinas dan masyarakat sekitar, meningkatkan SDM bermoral dan Rawat InapInstalasi Rawat JalanInstalasi Gawat Darurat IGDDokter
. 296 216 142 484 129 28 423 330
biaya rawat inap rs bhayangkara